Ada kalanya mimpi nggak cuma jadi sekedar bunga tidur. Iya,
karena bisa aja mimpi itu sindiran supaya lebih berbenah diri. Seperti yang gue
alami nggak lama ini. Dimana suatu malam gue mimpi jalan-jalan sama seseorang—yang
sori banget, terpaksa gue rahasiakan identitasnya karena gue nggak mau digampol
pacarnya -_- Di mimpi itu ternyata bukan cuma gue yang diajak jalan, ada
beberapa cewek yang lebih cantik dan berkulit lebih putih mulus daripada gue.
Seketika itu gue didepak dari rombongan karena cuma gue satu-satunya cewek
buluk yang hitam dan berkulit kusam. Oh, ngenesnya! Dan pas bangun dengan
suasana hati yang nggak karuan, gue menyempatkan diri memperhatikan kulit gue
yang ternyata.. oke, ini nggak banget. Kering, kusam, dan nggak ada
cantik-cantiknya!
Minggu, 28 Oktober 2012
AITAKATTA
Tiap orang punya lagu-nya masing-masing. Dan inilah lagu
yang selalu jadi mood-booster gue, AITAKATTA! Cukup ke-ababil-ababil-an sih,
tapi emang gue emang ababil kok. Gue nyaris galau tiap mendengar lagu apapun,
itulah sebabnya lo nggak akan menemukan lagu apapun di hape gue .-.v Kalopun
ada, itu pasti gara-gara tugas duet seni budaya kemaren, atau ceman-ceman minta
donlotin lewat hape gue habis itu gue kirim blutut ke mereka tapi guenya belum
sempet ngapus, hehe. Harap maklum, karena yang gue lakuin selama ini adalah
membaca lagu, bukan menyanyikan atau mendengarkannya. Gue pahami liriknya, kalo
bagus ya gue suka. Tapi ada juga yang
liriknya simpel tapi gue tetep suka, misalnya PWG dan kawan-kawan—bawaan bayi.
Kenapa gue suka AITAKATTA? Bukan. Gue bukan fans JKT48. Gue,
sepenuhnya adalah fans dari diri gue sendiri—hal ini dikarenakan nggak ada yang
mau ngefans sama gue -_- Gue suka karena ya, gue emang suka! Lagu itu selalu
jadi mood-booster gue ketika nulis. Kisahnya sebelas-dua belas sama gue. Tapi
sori, ini bukan perkara gue ditolak cowok, bukan. Mana ada cowo yang nolak gue
*diludahin pemirsah*
AITAKATTA adalah cerminan gue yang—insyaAllah—nggak akan pernah putus asa buat nulis, nulis, nulis dan
nulis lagi meskipun tulisan gue nyaris selalu gagal dan nggak menang dalam
berbagai kompetisi -..- Gue nulis lagi, dan lagi-lagi gue selalu merasa kurang
dengan kualitas tulisan gue yang sebenernya.. nggak banget! Gue pengen tetep
nulis, gue nemu passion gue di sini meskipun kadang-kadang di tengah jalan gue
tersesat dan tak tahu arah jalan pulang.. INI KENAPA BUTIRAN DEBU?!! -__- Kadang-kadang
di tengah tulisan gue buntu harus ngapain dan maksain tulisan itu kelar
meskipun kualitasnya pas-pasan. Masalah lainnya, gue nggak punya orang yang
bisa mengoreksi karya gue. Gue janji akan lebih mengevaluasi ini, biar gue
lebih baik ke depannya :)
“Kamu berharga lebih dari siapapun
Walau kau tolak tak akan ku sesali”
Bahahaa.. Meskipun karya gue sering ditolak dan gagal jadi
juara, gue nggak akan menyesal karena.. well, hanya di jalan ini ku akan terus
berlariiii…. *joget-joget JKT48*
Hello, Eight-teenage-girl is Writing
Bentar, gue mau tarik nafas dulu abis itu kalian harus
bilang “HEMBUSKAN!” Oke, kita mulai. Hmmfffhh… katakan “HEMBUSKAN!” Hmmfffh… katakan
“HEMBUSKAN!” Hmmffhh.. ini kenapa gue jadi kaya Dora, yak? Dan sialnya nafas
yang gue tarik—kenapa yang ada cuma menarik nafas dan bukannya menyeret nafas? Berhenti
keponya, lanjutin nulisnya, ganti kalimatnya!! Oke, gue ganti jadi.. jadi apa
prok-prok-prok?! TOYOR GUE PEMIRSAAH GUE GAK KONSEEEN! Oke, gue ganti jadi
udara yang gue hirup, itu frasa yang normal ^^ Yap, sialnya udara yang gue
hirup keluar melalui tempat yang tidak semestinya. Ia berhembus melalui lubang
anus berbulu halus yang berada di cepitan pantat gue yang mulus. *ps: gausa
dibayangin
Categories
story
Langganan:
Postingan (Atom)